NU Mendaku Paham Persoalan Muslim Ukraina

- Rabu, 1 Maret 2023 | 08:58 WIB
Alissa Wahid, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 kala menerima delegasi Ukraina. (Istimewa )
Alissa Wahid, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 kala menerima delegasi Ukraina. (Istimewa )

JAKARTA, Jakarta.Suaramerdeka.com,-  Nahdlatul Ulama mendaku paham persoalan yang dialami oleh Muslim Ukraina, sehingga menjadi dasar dalam meningkatkan peran dan kontribusi ormas Islam terbesar di Indonesia itu pada tingkat internasional. Khususnya kepada komunitas umat Muslim global.

Hal ini diungkapkan Alissa Wahid, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 kala menerima delegasi Ukraina, yang dipimpin oleh Tamila Tasheva, Perwakilan Tetap Presiden Ukraina untuk Republik Otonomi Krimea.

Baca Juga: Kuda Hitam Pilpres 2024.

Bersama Ms. Tasheva delegasi terdiri Mariia Tomak, Kepala Departemen Platform Krimea di Perutusan Presiden Ukraina untuk Republik Otonomi Krimea dan dua perwakilan parlemen Ukraina (Rada) yakni Vadym Halaichuk dan Mariia Mezentseva. Rombongan ini didampingi Dubes Ukraina, Vasyl Hamianin.

“Kami menyadari bahwa kami tidak terlalu banyak mengetahui tentang situasi Krimea termasuk aneksasi terhadap para umat Muslim Krimea Tartar. Pertemuan ini sangat membantu kami untuk memahami dan mengetahui nasib umat Muslim,” tuturnya, Senin (27/2/2023).

Baca Juga: Keniscayaan untuk Gus Yaqut.

Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu menegaskan pertemuan itu, tentunya akan menentukan sikap dan posisi Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki agenda meningkatkan peran dan kontribusi NU di tingkat internasional.

Ketua PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf dalam pesan yang dititipkan melalui Alissa Wahid menyampaikan bahwa bahwa satu hal yang tidak boleh terjadi adalah menjadikan agama sebagai sumber konflik (weaponizing religion). Sebaliknya agama harus menjadi bagian dari solusi penyelesaian konflik.

Baca Juga: Satria Piningit, Di Mana Kau Berada.

Alissa Wahid, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 kala menerima delegasi Ukraina, yang dipimpin oleh Tamila Tasheva
Alissa Wahid, Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 kala menerima delegasi Ukraina, yang dipimpin oleh Tamila Tasheva (Istimewa )

Kedatangan delegasi dari Ukraina akan digunakan NU sebagai bagian dalam strategi internasional yang memiliki konsep trilogi ukhuwah yakni menyatukan antara ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).

“Oleh sebab itu kalau kita bicara tentang nasib umat muslim di Ukraina itu adalah bagian dari tanggung jawab kami menjalankan ukhuwah Basyariah yang jadi bagian dari trilogi ukhuwah dari Nahdlatul Ulama,” tuturnya.

Baca Juga: Indonesia dan 100 Tahun NU.

Mendengar hal tersebut, Tamila Tasheva, Perwakilan Tetap Presiden Ukraina untuk Republik Otonomi Krimea mencatat ada lebih dari 500.000 Muslim Krimea yang mengungsi sejak aneksasi tahun 2014. Salah satu negara tujuan mereka adalah Turki.

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Soekarno Sungkawa

Editor: Budi Nugraha

Sumber: PBNU, Vasyl Hamianin, Nahdlatul Ulama, Muslim

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X